Saya hanya mencoba selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan selama ini. Mencoba untuk ikhlas atas apa yang telah Allah cabut dari hidup ini dan apa yang tidak Allah berikan pada diri ini. Mencoba untuk pasrah atas apa yang akan Allah berikan pada diri ini kelak.

Rabu, 16 April 2008

Tinggal 2 jam lagi..

Skitar 2 jam lagi saya harus balik dari bandung, kembali ke tempat saya seharusnya berada. Namun entah kenapa rasanya enggan kembali lagi ke tempat itu. Terlalu banyak kenangan yang saya sudah lalui selama 2 tahun 3 bulan bersama dirinya di tempat itu. Rasanya detik demi detik menjelang 2 jam ini semakin menyayat hati, mengingatkan saya akan ketakutan diri dilanda kesepian.. Ya, di rumah saya dari pagi hingga sore memang hanya ada seorang bibi (pembantu), baru ketika malam hari ada bokap sama sodara. Cuma ya itu, saya g pernah sama skali ngungkapin masalah2 ini secara langsung ke bokap, sodara, apalagi si bibi..

Uda hampir 3 bulan ini saya lebih banyak menghabiskan waktu dirumah karena jadwal kuliah semester ini hanya hari jumat, kebetulan pula jadwal bimbingan skripsi hari jumat pula. Otomatis, sisa2 hari dalam 1 minggu saya habiskan dirumah. Saya banyak habiskan waktu2 tersebut dengan berkutat pada skripsi saya (kebetulan saat ini sudah masuk bab 2).. Jadi saya tidak bisa membunuh waktu dengan ikut kegiatan2 lain seperti kursus, ikut seminar2, dll karena takut malah membuat proses pembuatan skripsi jadi terbengkalai.

Seharusnya, dengan banyaknya waktu dirumah menjadikan saya lebih fokus dengan skripsi ini, namun kenyataannya tidak semudah itu. Banyak sekali waktu2 dimana rasanya pikiran ini stuck..suntukkkk banget ngadepin skripsi.. Saat2 dimana saya mati langkah nyusun kata2 (apalagi bab 1 yang full analisis kasus lapangan). Klo udah nemu waktu2 demikian, siap2 aja hati ini ngrasa sedih, ngrasa sendirian banget, ngrasa g ada seseorang yang bisa ngasi support dan kasi sayang.. Dan ujung2nya uda ketebak, kembali lagi terjerumus ke ingatan masa lalu dan pengharapan2 akan kehadiran seseorang itu...

Beribu-ribu cara uda saya lakukan, hanya saja tetap g bisa menghindari ini smua.. Yah, inilah kenyataan hidup yang harus saya hadapi secara dewasa. Kenyataan bahwa sudah saatnya saya merasakan kesendirian, menghadapi kesulitan hanya seorang diri. Saya hanya bisa mengeluh (mungkin kata curhat lebih baik kali ya..) kepada Allah mengenai masalah2 perasaan saya ini. Saya sudah tidak bisa mengharapkan kehadiran mantan saya itu untuk dijadikan teman curhat, tidak bisa... Jadwal dia sudah terlalu padat untuk berurusan dengan seonggok masalah dari seonggok manusia masa lalu ini...

(sigh)...

2 jam lagi, perjuangan dimulai...

Dan saya membutuhkan pertolongan Allah untuk menopang tubuh lemah ini, menguatkan hati ini... Semoga langkah2 yang saya tempuh merupakan yang terbaik... Insya Allah..

Tidak ada komentar: