Saya hanya mencoba selalu bersyukur atas apa yang telah Allah berikan selama ini. Mencoba untuk ikhlas atas apa yang telah Allah cabut dari hidup ini dan apa yang tidak Allah berikan pada diri ini. Mencoba untuk pasrah atas apa yang akan Allah berikan pada diri ini kelak.

Rabu, 23 April 2008

Impian itu Kekuatan...

My feeling at 21 April 08

Alhamdulillah banget, ternyata Allah masi sayang banget ma saya. Setelah sekian lama saya berkutat dalam kesedihan dan kebimbangan akan sikap apa yang harus saya ambil untuk menghadapi masalah ini, Allah memberikan jawaban..

Saya sadar kalo membunuh perasaan yang telah diberikan oleh Alah merupakan pengingkaran atas nikmat dari-Nya. Ya, bukankan kasih sayang itu adalah salah satu fitrah yang manusia dapatkan?? Terlebih lagi saya menyadari bahwa fitrah rasa cinta yang dalam ini memang ditujukan kepada seseorang yang subhanallah...telah membuat hidup saya berubah lebih baik. Seorang motivator terbaik disamping keluarga saya.. Seorang wanita cantik fisik maupun hatinya, seorang wanita dari keluarga yang sangat baik, dan seorang wanita yang alhamdulillah sempurna fisik dan mentalnya (sehat lahir dan batin). Dan wanta itu adalah mantan saya... Seorang yang mulai detik ini tidak akan saya sebut kembali dengan sebutan “mantan”... Bahkan dalam phonebook hp pun sudah saya ubah kembali namanya menjadi “ayankquw”.

Selama ini (dari mulai putus hingga saya ‘sadar’sekitar 2 hari lalu) saya telah melakukan sesuatu yang salah.. Terlalu banyak kesalahan yang saya perbuat ke wanita itu (sekarang saya sebut dia disini “bidadari” ya), padahal dia telah memberikan banyak arti dalam hidup ini. Oleh karena itu, entah apa yang pantas saya berikan kepadanya untuk membalas semua kebaikan tersebut selain penjagaan rasa sayang ini sepenuh hati dan doa tiada henti akan surga kelak untuknya.. Amien.

Oleh karena itu, saya kembali menguatkan niat yang selama ini sengaja saya kubur dan bunuh (walaupun 100% gagal), yaitu niat untuk kembali mengejar dan mendapatkan kembali cinta darinya. Saya tidak peduli apa kata orang lain, yang jelas selama ridha Allah masih ada (terbukti dengan masih belum ‘dibalikkan’nya hati ini dari perasaan cinta kepadanya, yang tidak pernah berkurang sedikitpun), maka impian ini akan terus saya pertahankan.

Tanpa impian, hidup hanyalah suatu pekerjaan dan rutinitas belaka

Saya memperoleh banyak petunjuk Allah melalui buku ‘quantum ikhlas’. Disitu dikatakan bahwa manusia terlahir dengan fitrahnya untuk bahagia. Sehingga, jika kita memiliki suatu impian, rasakan itu..rasakan kebahagiaan yang ditimbulkan dari impian itu!! Insya Allah, impian yang disertai rasa ikhlas, rasa syukur, dan ikhtiar maksimal akan dikabulkan oleh Allah.

Saya bahagia sekali hidup bersama bidadari itu..

Saya akan mendapatkan bidadari itu..

Sekuat tenaga hati dan diri ini akan membahagiakan bidadari itu..

Saya akan menikah dengan bidadari itu..

Lillahi taála...

(let the law of attraction show me this miracle!!!!)

NB: Ikhtiar ini sudah dimulai sejak 2 hari lalu... Alhamdulillah, 2 hari ini saya merasa kebahagiaan itu datang lagi. Saya tepis jauh2 kesedihan itu dengan impian yang subhanallah indah sekali.. I’ll tell u later..

1 komentar:

Cloudy Heart mengatakan...

yah, manusia boleh berencana, namun tetap harus dilandasi dengan keikhlasan.. Kini saya hanya berharap yang terbaik atas semua perasaan yg ada ini... Lillahi ta'ala